Bina Aqidah Shahihah, Rajut Ukhuwah Menuju Kampus Islami

Kamis, 30 Januari 2014

Wudhu Bukan Ibadah Biasa


Subhanallah, indahnya Islam!
Sungguh kenikmatan yang luar biasa memang, menjadi seorang muslim. Semua aktifitas mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali, bahkan tidur seorang muslim itu sendiri dapat bernilai ibadah dan membawa keberkahan dalam kehidupan sehari-hari, yang tentunya dengan niat yang ikhlas dan mengikuti sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam. Yang biasa bisa jadi luar biasa. Banyak hal-hal yang dianggap biasa dan sepele bagi manusia pada umumnya, namun dalam Islam tetap terdapat aturan-aturan dalam syariat yang mendatangkan manfaat luar biasa. Dan faedah maupun pahala melaksanakan syariat Allah subhanahu wata’ala, tentu akan kembali kepada siapa-siapa yang melaksanakannya.
Islam memang agama yang sempurna. Tidak ada sejengkal pun di dunia ini yang tidak ada aturannya. Pun tidak ada di dunia ini yang sudah diajarkan dalam Islam pastilah ada manfaatnya. Salah satu yang memiliki pengaruh dalam pengamalan ajaran Islam adalah wudhu. Wudhu merupakan salah satu perbuatan yang dilakukan agar seorang muslim suci. Baik itu hendak shalat atau pun untuk tetap menjaga kesucian.


Akan tetapi sejauh manakah kita mengetahui mengenai hukum dan keutamaan wudhu sebenarnya? Wudhu’ adalah sebuah sunnah (petunjuk) yang berhukum wajib, ketika seseorang akan menunaikan shalat.Dan sunnah ini banyak dilalaikan oleh kaum muslimin pada hari ini.


Bila menilik kitab-kitab dan manuskripsi klasik dan kontemporer para ulama kita, maka anda akan menjumpai bahwa para ahli ilmu telah membahas definisi dan batasan wudhu’ dari sisi bahasa maupun istilah dalam syara’.
Seorang ahli bahasa, Al-Imam Ibnul Atsir Al-Jazariy rahimahullah menjelaskan bahwa jika dikatakan wadhu’, maka yang dimaksud adalah air yang digunakan berwudhu. Bila dikatakan wudhu’, maka yang diinginkan disitu adalah perbuatannya. Jadi, wudhu adalah perbuatan, sedang wadhu’ adalah air wudhu’ [Lihat An-Nihayah fi Ghoribil Hadits (5/428)].


Beberapa penelitian yang berkaitan tentang faktor-faktor terjadinya kanker kulit telah membuktikan bahwa sebagian besar penyebabnya adalah bersentuhnya kulit dengan materi-materi kimia. Oleh sebab itu, cara terbaik untuk mencegah kanker kulit adalah dengan menghilangkan sisa-sisa bahan kimia tersebut dari permukaan kulit, yaitu dengan cara sering dicuci untuk mengurangi pengaruh materi tersebut terhadap sel-sel kulit. Seperti halnya wudhu yang dilakukan secara berulang-ulang setiap hari akan mampu menghilangkan bakteri-bakteri tersebut. Sebagaimana halnya wudhu juga akan menjadikan seorang muslim bersih, disukai, dan diterima oleh lingkungannya. Maka, ketika ia melakukan aktivitas harian, ia memiliki semangat, produktivitas, bahkan optimisme untuk meraih masa depan.
Prof Leopold Werner von Ehrenfels, seorang psikiater sekaligus neurolog berkebangsaan Austria. Ia menemukan sesuatu yang menakjubkan dalam wudhu. Wudhu mampu merangsang pusat syaraf dalam tubuh manusia. Karena keselarasan air dengan wudhu dan titik-titik syaraf, kondisi tubuh senantiasa akan sehat. Dari sinilah ia akhirnya memeluk Islam dan mengganti namanya menjadi Baron Omar Rolf Ehrenfels.
Ulama fikih juga menjelaskan hikmah wudhu sebagai bagian dari upaya untuk memelihara kebersihan fisik dan rohani. Daerah yang dibasuh dalam air wudhu, seperti tangan, wajah termasuk mulut, dan kaki, memang paling banyak bersentuhan dengan benda-benda asing, termasuk kotoran. Karena itu, wajar kalau daerah itu yang harus dibasuh.
Mokhtar Salem dalam bukunya Prayers a Sport for the Body and Soul menjelaskan, wudhu bisa mencegah kanker kulit. Jenis kanker ini lebih banyak disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang setiap hari menempel dan terserap oleh kulit. Kemudian, apabila dibersihkan dengan air (terutama saat wudhu), bahan kimia itu akan larut. Selain itu, jelasnya, wudhu juga menyebabkan seseorang menjadi tampak lebih muda.

Berbagai penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa munculnya penyakit kulit disebabkan oleh rendahnya kebersihan kulit. Karena itu, orang yang memiliki aktivitas padat (terutama di luar ruangan) disarankan untuk sesering mungkin membasuh atau mencuci anggota badannya yang terbuka, seperti kepala, muka, telinga, hidung, tangan, dan kaki. Sebab, penyakit kulit umumnya sering menyerang permukaan kulit yang terbuka dan jarang dibersihkan, seperti di sela-sela jari tangan, kaki, leher, belakang telinga, dan lainnya. Karena itu, Mochtar Salem memberi saran agar anggota tubuh yang terbuka senantiasa dibasuh atau dibersihkan dengan menggunakan air.
 
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam menyatakan, wajah orang yang berwudhu itu akan senantiasa bercahaya. Rasulullah akan mengenalinya nanti pada hari kiamat karena bekas wudhu.
Muhammad Kamil Abd Al-Shomad, yang mengutip sumber dari Al-I’jaz Al-Ilmiy fi Al-Islam wa Al-Sunnah An-Nabawiyah, menjelaskan bahwa manfaat semua hal yang diperintahkan dalam wudhu sangatlah besar bagi tubuh manusia. Mulai dari membasuh tangan dan menyela-nyela jari, berkumur-kumur, memasukkan air ke dalam lubang hidung, membasuh muka, membasuh kedua tangan sampai siku, mengusap kepala, membasuh telinga, hingga membasuh kaki hingga mata kaki.


Menurut sejumlah penelitian, berwudhu itu dapat menghilangkan berbagai macam penyakit. Misalnya, penyakit kanker, flu, pilek, asam urat, rematik, sakit kepala, telinga, pegal, linu, mata, sakit gigi, dan sebagainya. Dalam penelitian yang dilakukan Muhammad Salim tentang manfaat wudhu untuk kesehatan, terungkap bahwa berwudhu dengan cara yang baik dan benar akan mencegah seseorang dari segala penyakit. Dalam penelitiannya itu, Muhammad Salim juga menganalisis masalah kesehatan hidung dari orang-orang yang tidak berwudhu dan yang berwudhu secara teratur selama lima kali dalam sehari untuk mendirikan shalat.
Salim mengambil zat dalam hidung pada selaput lendir dan mengamati beberapa jenis kumannya. Pekerjaan ini ia lakukan selama berbulan-bulan. Berdasarkan analisisnya, lubang hidung orang-orang yang tidak berwudhu memudar dan berminyak, terdapat kotoran dan debu pada bagian dalam hidung, serta permukaannya tampak lengket dan berwarna gelap.
Adapun orang-orang yang teratur dalam berwudhu, ungkap Salim, permukaan rongga hidungnya tampak cemerlang, bersih, dan tidak berdebu. “Sesungguhnya, cara berwudhu yang baik adalah dimulai dengan membasuh tangan, berkumur-kumur, lalu mengambil air dan menghirupnya ke dalam hidung kemudian mengeluarkannya. Langkah ini hendaknya dilakukan sebanyak tiga kali secara bergantian,” kata Salim. Dari penelitiannya ini pula, Muhammad Salim berhasil meraih gelar master dari Fakultas Kedokteran Universitas Iskandariyah, Kairo, Mesir. Jauh sebelum adanya penelitian ini, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam pernah bersabda, “Dan bersungguh-sungguhlah dalam melakukan istinsyaq (hirup air dari hidung), kecuali kalau engkau dalam keadaan berwudhu berpuasa.” (HR. Ahmad, Abu Daud, At-Tarmidzi)
Nah, apabila Anda ingin sehat dan suci dari hadats, berwudhulah dengan benar. Insya Allah penyakit hilang, hidup pun menjadi tenang.
Wallahu’alam Bishawab.


Lokasi: Makassar, South Sulawesi, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Blogger templates

Total Tayangan Halaman

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

scmm

scmm

Muslimah corner

Special for Muslimah

KAJIAN JUM'AT "SENTER HATI"

Ternyata di MIPA juga ada seni. Tapi seni bukan sembarang seni. Ini seni terapi hati. Jadi, apa-apa saja sih seni terapi hati itu?
Ilmu, tips, solusi, pahala insyaa Allah kamu dapatkan. Pokoknya nggak jaman deh Galau.
Jadikan dirimu Muslimah Anti Galau.

Jangan lupa hadirkan diri dan muslimah lainnya di taman-taman Syurga "SENTER HATI" dengan tema yang menarik tiap pekannya di Gedung FF FMIPA UNM pukul 11.45!

Pengikut