Bina Aqidah Shahihah, Rajut Ukhuwah Menuju Kampus Islami

Kamis, 30 Januari 2014

Shalahuddin al-Ayyubi


Kali ini kita akan bercerita tentang seorang laki-laki mulia dan memiliki peranan yang besar dalam sejarah Islam, seorang panglima Islam, serta kebanggaan suku Kurdi, ia adalah Shalahuddin Yusuf bin Najmuddin Ayyub bin Syadi atau yang lebih dikenal dengan Shalahuddin al-Ayyubi atau juga Saladin. Ia adalah seorang laki-laki yang mungkin sebanding dengan seribu laki-laki lainnya.

Shalahuddin al-Ayyubi adalah laki-laki dari kalangan ‘ajam (non-Arab), tidak seperti yang disangkakan oleh sebagian orang bahwa Shalahuddin adalah orang Arab, ia berasal dari suku Kurdi. Ia lahir pada tahun 1138 M di Kota Tikrit, Irak, kota yang terletak antara Baghdad dan Mosul. Ia melengkapi orang-orang besar dalam sejarah Islam yang bukan berasal dari bangsa Arab, seperti Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Tirmidzi, dan lain-lain.

Warning! Merayakan Tahun Baru Berarti Tasyabbuh (Meniru-niru) Kaum Kuffar



Merayakan tahun baru termasuk meniru-niru kaum kuffar. Dan sejak dulu Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah mewanti-wanti bahwa umat ini memang akan mengikuti jejak orang Persia, Romawi, Yahudi dan Nashrani. Kaum muslimin mengikuti mereka baik dalam berpakaian atau pun berhari raya.
 Dari Abu Sa’id Al Khudri, ia berkata bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang dhob (yang penuh lika-liku, pen), pasti kalian pun akan mengikutinya.” Kami (para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, Apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nashrani?” Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi?”  (HR. Muslim no. 2669, dari Abu Sa’id Al Khudri)

Tips Jaga Kesehatan

1. Makan secukupnya
 ( QS.Thaha : 81 )
“Makanlah di antara rezeki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu.Dan barang siapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia”. Prinsip pertama makanan dan minuman harus halal dan thoyib (baik). Maksudnya selain masuk kategori halal, maka makanan dan minuman kaum muslimin harus bersih dan mengandung kandungan gizi yang cukup. Prinsip kedua seimbang, sederhana dan tidakk berlebihan. Rasulullah mengajarkan untuk makan tidak terlalu kenyang. Lambung cukup di isi dengan 1/3 makanan
2. Tidur yang cukup 
Saat tubuh kita kurang tidur, maka kita akan sulit untuk berkonsentrasi, tubuh kita terasa lemas, dan sulit untuk berpikir jernih. Dan buat kita yang berstatus sebagai pencari ilmu, maka kita akan terancam gangguan mengantuk di kelas. Bagaimana kita akan dapat menyerap ilmu yang disampaikan dosen bila kita mengantuk? Sungguh sebuah kerugian besar bukan?
3. Bangun pagi atau subuh 
Ketika fajar menjelang, atau ketika subuh. Udara masih bersih dari polusi, sehingga sangat bagus untuk kesehatan paru-paru. Bangunlah lebih pagi untuk mendapatkan asupan udara bersih bagi paru-paru kita. Dengan bangun lebih pagi, kita juga bias merencanakan apa yang akan kita lakukan secara lebih cermat dan tak terburu-buru. Agar bisa bangun lebih pagi, maka kita pun harus bisa tidur lebih awal.
4. Jaga Wudhu 
"Jagalah Allah, pasti Allah menjagamu, jagalah Allah, pasti kamu mendapatinya di hadapanmu, bila kamu meminta, maka mintalah kepada Allah dan bila kamu minta tolong, maka minta tolonglah kepada Allah. Ketahuilah, bahwa jikalau ada seluruh umat berkumpul untuk memberikan suatu manfa’at bagimu, maka mereka tidak akan dapat memberikannya kecuali sesuatu yang telah ditakdirkan Allah atasmu, dan jikalau mereka berkumpul untuk merugikanmu (membahayakanmu) dengan sesuatu, maka mereka tidak akan bias melakukan itu kecuali sesuatu yang telah ditakdirkan Allah atasmu. Pena-pena (pencatat) telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.” (HR. AT-Tirmidzi).
Dalam hadist tersebut,
Jagalah Allah artinya, "jagalah" aturan-aturan-Nya dan komitmenlah terhadap segala perintahNya serta jauhilah segala laranganNya
Dan ketahuilah bahwa sebaik-baik pekerjaan kamu adalah shalat sedangkan yang bisa menjaga wudlu itu hanya seorang Mukmin.”
(HR.Ibnu Majah).
5. Puasa Senin-Kamis 
Selain berpahala, dengan berpuasa di hari senin dan kamis memberikan waktu bagi lambung kita untuk beristirahat. Bayangkan, setiap hari lambung kita bekerja keras untuk mencerna makanan setiap pagi, siang dan malam. Saatberpuasa, lambung kita akan beristirahat dan memproses makanan yang belum tercerna sebelumnya, juga dapat menyaring racun yang mungkin tersimpan dalam tubuh kita karena proses pencernaan makanan yang kurang sempurna.



SYAIKH AL-UTSAIMIN DAN SOPIR TAKSI


Suatu saat Syaikh Al-Utsaimin hendak pergi kesatu tempat, beliau memanggil taksi, dalam perjalanan rupanya si sopir taksi hendak berkenalan dengan penumpangnya seraya bertanya:SOPIR TAKSI: “Syaikh, siapa nama anda?”  
Beliau menjawab: “Muhammad Ibn Al-Utsaimin”. 
Sopir itu menyangka penumpangnya ini sedang bercanda karena dia memang tidak mengenal Syaikh Al-Utsaimin karenanya dia tidak tahu bahwa yang berada didalam mobilnya benar-benar Syaikh Al-Utsaimin.
Syaikh balik bertanya kepada sopir taksi itu: “Nama anda siapa?” 
Sopir itu menjawab enteng: “Nama saya Abdul Aziz bin Baz”.
Karuan saja Syaikh al-Utsaimin tertawa lalu beliau berkata: ” Tapi Syaikh bin Baz tidak dapat melihat dan tidak bisa mengemudikan mobil.”

BISNIS BESAR


Seorang pemuda mengirim ayahnya sehelai baju hangat yang dibelinya seharga 200 dollar. Supaya ayahnya tidak ribut, ia mengatakan bahwa harga baju itu hanya 10 dollar. Seminggu kemudian ayahnya menelepon, 
”Wah luar biasa!!” serunya, ”Baju itu berhasil kujual 25 dollar.” Ini bisnis besar, cepat kirim selusin lagi!!”.
(Buah dari berbohong).

Wudhu Bukan Ibadah Biasa


Subhanallah, indahnya Islam!
Sungguh kenikmatan yang luar biasa memang, menjadi seorang muslim. Semua aktifitas mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali, bahkan tidur seorang muslim itu sendiri dapat bernilai ibadah dan membawa keberkahan dalam kehidupan sehari-hari, yang tentunya dengan niat yang ikhlas dan mengikuti sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam. Yang biasa bisa jadi luar biasa. Banyak hal-hal yang dianggap biasa dan sepele bagi manusia pada umumnya, namun dalam Islam tetap terdapat aturan-aturan dalam syariat yang mendatangkan manfaat luar biasa. Dan faedah maupun pahala melaksanakan syariat Allah subhanahu wata’ala, tentu akan kembali kepada siapa-siapa yang melaksanakannya.
Islam memang agama yang sempurna. Tidak ada sejengkal pun di dunia ini yang tidak ada aturannya. Pun tidak ada di dunia ini yang sudah diajarkan dalam Islam pastilah ada manfaatnya. Salah satu yang memiliki pengaruh dalam pengamalan ajaran Islam adalah wudhu. Wudhu merupakan salah satu perbuatan yang dilakukan agar seorang muslim suci. Baik itu hendak shalat atau pun untuk tetap menjaga kesucian.


Akan tetapi sejauh manakah kita mengetahui mengenai hukum dan keutamaan wudhu sebenarnya? Wudhu’ adalah sebuah sunnah (petunjuk) yang berhukum wajib, ketika seseorang akan menunaikan shalat.Dan sunnah ini banyak dilalaikan oleh kaum muslimin pada hari ini.


Bila menilik kitab-kitab dan manuskripsi klasik dan kontemporer para ulama kita, maka anda akan menjumpai bahwa para ahli ilmu telah membahas definisi dan batasan wudhu’ dari sisi bahasa maupun istilah dalam syara’.
Seorang ahli bahasa, Al-Imam Ibnul Atsir Al-Jazariy rahimahullah menjelaskan bahwa jika dikatakan wadhu’, maka yang dimaksud adalah air yang digunakan berwudhu. Bila dikatakan wudhu’, maka yang diinginkan disitu adalah perbuatannya. Jadi, wudhu adalah perbuatan, sedang wadhu’ adalah air wudhu’ [Lihat An-Nihayah fi Ghoribil Hadits (5/428)].


Beberapa penelitian yang berkaitan tentang faktor-faktor terjadinya kanker kulit telah membuktikan bahwa sebagian besar penyebabnya adalah bersentuhnya kulit dengan materi-materi kimia. Oleh sebab itu, cara terbaik untuk mencegah kanker kulit adalah dengan menghilangkan sisa-sisa bahan kimia tersebut dari permukaan kulit, yaitu dengan cara sering dicuci untuk mengurangi pengaruh materi tersebut terhadap sel-sel kulit. Seperti halnya wudhu yang dilakukan secara berulang-ulang setiap hari akan mampu menghilangkan bakteri-bakteri tersebut. Sebagaimana halnya wudhu juga akan menjadikan seorang muslim bersih, disukai, dan diterima oleh lingkungannya. Maka, ketika ia melakukan aktivitas harian, ia memiliki semangat, produktivitas, bahkan optimisme untuk meraih masa depan.
Prof Leopold Werner von Ehrenfels, seorang psikiater sekaligus neurolog berkebangsaan Austria. Ia menemukan sesuatu yang menakjubkan dalam wudhu. Wudhu mampu merangsang pusat syaraf dalam tubuh manusia. Karena keselarasan air dengan wudhu dan titik-titik syaraf, kondisi tubuh senantiasa akan sehat. Dari sinilah ia akhirnya memeluk Islam dan mengganti namanya menjadi Baron Omar Rolf Ehrenfels.
Ulama fikih juga menjelaskan hikmah wudhu sebagai bagian dari upaya untuk memelihara kebersihan fisik dan rohani. Daerah yang dibasuh dalam air wudhu, seperti tangan, wajah termasuk mulut, dan kaki, memang paling banyak bersentuhan dengan benda-benda asing, termasuk kotoran. Karena itu, wajar kalau daerah itu yang harus dibasuh.
Mokhtar Salem dalam bukunya Prayers a Sport for the Body and Soul menjelaskan, wudhu bisa mencegah kanker kulit. Jenis kanker ini lebih banyak disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang setiap hari menempel dan terserap oleh kulit. Kemudian, apabila dibersihkan dengan air (terutama saat wudhu), bahan kimia itu akan larut. Selain itu, jelasnya, wudhu juga menyebabkan seseorang menjadi tampak lebih muda.

Berbagai penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa munculnya penyakit kulit disebabkan oleh rendahnya kebersihan kulit. Karena itu, orang yang memiliki aktivitas padat (terutama di luar ruangan) disarankan untuk sesering mungkin membasuh atau mencuci anggota badannya yang terbuka, seperti kepala, muka, telinga, hidung, tangan, dan kaki. Sebab, penyakit kulit umumnya sering menyerang permukaan kulit yang terbuka dan jarang dibersihkan, seperti di sela-sela jari tangan, kaki, leher, belakang telinga, dan lainnya. Karena itu, Mochtar Salem memberi saran agar anggota tubuh yang terbuka senantiasa dibasuh atau dibersihkan dengan menggunakan air.
 
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam menyatakan, wajah orang yang berwudhu itu akan senantiasa bercahaya. Rasulullah akan mengenalinya nanti pada hari kiamat karena bekas wudhu.
Muhammad Kamil Abd Al-Shomad, yang mengutip sumber dari Al-I’jaz Al-Ilmiy fi Al-Islam wa Al-Sunnah An-Nabawiyah, menjelaskan bahwa manfaat semua hal yang diperintahkan dalam wudhu sangatlah besar bagi tubuh manusia. Mulai dari membasuh tangan dan menyela-nyela jari, berkumur-kumur, memasukkan air ke dalam lubang hidung, membasuh muka, membasuh kedua tangan sampai siku, mengusap kepala, membasuh telinga, hingga membasuh kaki hingga mata kaki.


Menurut sejumlah penelitian, berwudhu itu dapat menghilangkan berbagai macam penyakit. Misalnya, penyakit kanker, flu, pilek, asam urat, rematik, sakit kepala, telinga, pegal, linu, mata, sakit gigi, dan sebagainya. Dalam penelitian yang dilakukan Muhammad Salim tentang manfaat wudhu untuk kesehatan, terungkap bahwa berwudhu dengan cara yang baik dan benar akan mencegah seseorang dari segala penyakit. Dalam penelitiannya itu, Muhammad Salim juga menganalisis masalah kesehatan hidung dari orang-orang yang tidak berwudhu dan yang berwudhu secara teratur selama lima kali dalam sehari untuk mendirikan shalat.
Salim mengambil zat dalam hidung pada selaput lendir dan mengamati beberapa jenis kumannya. Pekerjaan ini ia lakukan selama berbulan-bulan. Berdasarkan analisisnya, lubang hidung orang-orang yang tidak berwudhu memudar dan berminyak, terdapat kotoran dan debu pada bagian dalam hidung, serta permukaannya tampak lengket dan berwarna gelap.
Adapun orang-orang yang teratur dalam berwudhu, ungkap Salim, permukaan rongga hidungnya tampak cemerlang, bersih, dan tidak berdebu. “Sesungguhnya, cara berwudhu yang baik adalah dimulai dengan membasuh tangan, berkumur-kumur, lalu mengambil air dan menghirupnya ke dalam hidung kemudian mengeluarkannya. Langkah ini hendaknya dilakukan sebanyak tiga kali secara bergantian,” kata Salim. Dari penelitiannya ini pula, Muhammad Salim berhasil meraih gelar master dari Fakultas Kedokteran Universitas Iskandariyah, Kairo, Mesir. Jauh sebelum adanya penelitian ini, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam pernah bersabda, “Dan bersungguh-sungguhlah dalam melakukan istinsyaq (hirup air dari hidung), kecuali kalau engkau dalam keadaan berwudhu berpuasa.” (HR. Ahmad, Abu Daud, At-Tarmidzi)
Nah, apabila Anda ingin sehat dan suci dari hadats, berwudhulah dengan benar. Insya Allah penyakit hilang, hidup pun menjadi tenang.
Wallahu’alam Bishawab.


Bilal bin Rabbah


Bisimillah...
Nama lengkapnya Bilal bin Rabah al-Habsy (Ethopia). Biasa dipanggil Abu Abdullah. Dan digelari ‘muadzin ar-Rasul’. Bilal lahir di Saroh 43 tahun sebelum Hijriah. Ayahnya bernama Rabah dan ibunya bernama Hamamah. Ibunya adalah seorang budak wanita yang berkulit hitam yang ada di Mekkah. Oleh karena itu, dulu sering dipanggil ‘ibn sauda’ (anak dari seorang kulit hitam). Bilal dibesarkan di Ummul Qurro yang sekarang lebih dikenal dengan nama Makkah Mukarramah.
Ketika terdengar Muhammad bin Abdullah membawa ajaran Islam, Bilal bergegas menuju ke tempat Rasulallah Shalallahu’alaihi wasallam untuk menyatakan diri masuk Islam. Jadi, Bilal termasuk diantara orang pertama yang beriman kepada ajaran Islam yang dibawa Rasulullah. Diantara orang-orang yang beriman waktu itu adalah Khodijah bin Khuwailid (istri Rasulullah), Abu Bakar, Ali bin Abi Tholib, Ammar bin Yasir dan ibunya, Sumayyah, Shuhaib ar-Rumy dan Miqdad bin al-Aswady. Setelah dirinya mantap dengan agama barunya, cobaan dan ujian datang dari kafir Quraisy. Bilal disiksa dan dihinakan hingga sedemikian rupa. Meski demikian Bilal tidak goyah imannya.
“Ahad (Allah Tuhan Yang Maha Esa), Ahad (Allah Tuhan Yang Maha Esa)”,
Begitulah ucapan yang keluar dari mulutnya setiap kali cambuk menyobek kulitnya. Ummayah bin Khalaf menyiksa Bilal di tengah padang pasir yang panas sekali selama berhari-hari. Di perutnya diletakkan batu besar. Orang-orang kafir lainnya mengikat lehernya dengan tali. Mereka menyuruh anak-anak kecil untuk menyeret Bilal di sekitar gunung Mekkah. Bilal tetap menolak untuk mengatakan kalimat kekufuran. Setelah beberapa lama, akhirnya Abu Bakar memerdekakannya.
Azan pertama
Saat Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam berhijrah ke Madinah, Bilal pun turut serta bersama kaum Muslim lainnya. Ketika Masjid Nabawi selesai dibangun, Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam mensyariatkan azan. Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam kemudian menunjuk Bilal untuk mengumandangkan azan karena ia memiliki suara yang merdu. Lalu, Bilal mengumandangkan azan sebagai pertanda dilaksanakannya shalat lima waktu. Sejak saat itu, Bilal mendapat julukan sebagai Muadzdzin ar-Rasul dan ia menjadi muazin pertama dalam sejarah Islam.
Tak Pernah Meninggalkan Wudhu
Nama Bilal memang kerap dikaitkan dengan azan. Sebab, dia adalah orang pertama yang menjadi muazin pada zaman Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam. Namun, kemuliaan Bilal tak hanya karena azannya, jejak langkah Bilal pernah didengar Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam di dalam surga.  
 Suatu hari, pada waktu Subuh, Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam berbincang-bincang dengan Bilal bin Rabah. Rasul berkata, “Wahai, Bilal, ceritakanlah kepadaku mengenai amalan yang menurutmu paling besar pahalanya, yang pernah kamu kerjakan dalam Islam. Sesungguhnya, aku pernah mendengar suara telapak langkah (jalan)-mu di hadapanku di surga.”
Bilal menjawab, “Wahai, Rasulullah, sesungguhnya aku tidak pernah mengerjakan amalan yang menurutku besar pahalanya, tapi aku tidak wudhu pada waktu malam dan siang, melainkan aku akan menunaikan shalat yang diwajibkan bagiku untuk mengerjakannya.” Jadi, setiap selesai melaksanakan wudhu, Bilal senantiasa melakukan shalat dua rakaat, yakni shalat sunat wudhu. Perbuatan itu senantiasa dilakukannya dalam setiap kesempatan. Selain itu, ia juga termasuk orang yang senantiasa memelihara (dawam) wudhu, yakni setiap batal, dia akan langsung berwudhu
Semasa hidupnya, Bilal telah meriwayatkan 44 hadis dari Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam. Di antaranya, Rasulullah bersabda, “Hendaklah kalian menunaikan shalat malam (tahajud) karena shalat malam adalah tradisi (kebiasaan) orang-orang saleh sebelum kalian. Sesungguhnya, shalat malam adalah amalan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah, dapat mencegah dari perbuatan dosa, mengampuni dosa-dosa kecil, dan menghilangkan penyakit dari badan.” (HR Tirmidzi).
Selain sebagai muazin, Bilal juga pernah menjabat sebagai bendahara Rasulullah di baitul mal. Ia tidak pernah absen mengikuti semua peperangan bersama Rasulullah. Tentang Bilal, Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam mengatakan, “Bilal adalah seorang penunggang kuda yang hebat dari kalangan Habasyah.” (HR Ibnu Abi Syaibah dan Ibn Asakir).
Bilal meninggal dunia di Damaskus pada 20 H. Jasadnya dimakamkan di sana. Namun, ada riwayat yang menyebutkan bahwa jasad Bilal dimakamkan di wilayah Halb.

Sumber :
Aku Cinta Indonesia. 2013. Bilal Bin Rabbah. http://aakkuucintaindonesia.blogspot. com/2013/03/biografi-bilal-bin-rabbah. Diakses pada tanggal 4 Juli 2013. Makaassar.




Popular Posts

Blogger templates

Total Tayangan Halaman

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

scmm

scmm

Muslimah corner

Special for Muslimah

KAJIAN JUM'AT "SENTER HATI"

Ternyata di MIPA juga ada seni. Tapi seni bukan sembarang seni. Ini seni terapi hati. Jadi, apa-apa saja sih seni terapi hati itu?
Ilmu, tips, solusi, pahala insyaa Allah kamu dapatkan. Pokoknya nggak jaman deh Galau.
Jadikan dirimu Muslimah Anti Galau.

Jangan lupa hadirkan diri dan muslimah lainnya di taman-taman Syurga "SENTER HATI" dengan tema yang menarik tiap pekannya di Gedung FF FMIPA UNM pukul 11.45!

Pengikut