Canda Berbuah Dusta
|
Tidak bisa dipungkiri bahwa disaat-saat tertentu kita
membutuhkan suasana rileks untuk
mengendorkan urat syaraf, menghilangkan rasa pegal dan penat sehabis
beraktivitas.Nah, Umumnya kebanyakan dari kita menjadikan bercanda sarana untuk
menghilangkan rasa penat tersebut,entah itu untuk menghibur diri sendiri atau
juga menghibur orang lain.Itulah mengapa canda telah akrab dalam keseharian
kita.
Hal ini tidak dilarang, Rasulullah pun sering bercanda dan
bersanda gurau namun canda beliau tidak berlebihan dan ada batasannya.Di
riwayatkan dalam sebuah hadist Dari Aisyah radhiallahu ‘anhu : Dia pernah ikut
bersama Nabi dalam suatu perjalanan.Dia berkata : “ Aku lomba lari bersama
beliau dan aku memenangkannya.Ketika aku telah gemuk ,aku berlomba lari dengan
beliau dan beliau mengalahkan aku.Beliau bersabda : “Ini untuk kekalahan yang
dulu “ ( Diriwayatkan oleh Abu Daud ).
Bercanda yang terlepas dari perkataan dan perbuatan
terlarang yang memperkeruh kejernihan hati adalah dianjurkan.terkadang memang
candaan serta sanda gurau merupakan hal yang bisa membuat kita kembali segar
dan menjadi senang dengan apa yang kita lakukan namun sebagai seorang muslim
bolehkah kita bercanda sesuka hati kita?
Tentu
saja jawabannya tidak,karena islam adalah agama yang sempurna,yang menaruh
perhatian yang sangat besar bagi pemeluk-pemeluknya didalam segala hal dan
urusannya.tidak hanya bangun,tidur, makan, berpakaian tetapi juga dalam
bercanda atau bersanda gurau.
Muhammad Abdullah walad karim menuturkan dalam bukunya canda
rasulullah bahwa senda gurau yang makruh adalah yang dilakukan secara
berlebihan , dimana seorang muslim keluar dari tugas utamanya sebagai
makhluk,yaitu beribadah kepada Allah yang telah menciptakannya. Bukankah telah
jelas bahwa "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka menyembah-Ku" (TQS.Az-zariyat :56)
Nah
Senda gurau yang tidak dibolehlkan adalah yang berlebihan karena menyebabkan
hati menjadi beku dan membuat kita lalai dari dzikrullah dan terkadang pun
dalam candaan itu berujung penghinaan kedengkiaan dan jatuhnya wibawa seseorang
Canda
yang tidak diperbolehkan diantaranya yaitu :
1.
Canda
dalam masalah agama
Dalam buku etika seorang muslim
dijelaskan bahwa hendaknya bercanda tidak mengandung nama Allah,ayat-ayatNya,sunnah
RasulNya, atau syi'ar-syi'ar Islam
Adapun dalilnya yaitu
"….Janganlah kamu jadikan
hukum-hukum Allah sebagai permainan. Dan ingatlah nikmat Allah padamu, dan apa
yang telah diturunkan Allah kepadamu yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan Al Hikmah
(As Sunah). Allah memberi pengajaran kepadamu dengan apa yang diturunkan-Nya
itu. Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasanya Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu"
(TQS.Al-Baqarah : 231) dan sebagaimana firman
Allah dalam Qs.At-Taubah ayat 65-66 tentang orang-orang yang memperolok-olok
sahabat Rasulullah yang artinya :
" Dan jika kamu tanyakan kepada
mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab:
"Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja".
Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu
berolok-olok?" Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah
beriman. Jika Kami memaafkan segolongan daripada kamu (lantaran mereka tobat),
niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah
orang-orang yang selalu berbuat dosa."
2.
Canda
yang mengandung dustayang dimaksud disini adalah dimana bahan candaan kita itu
adalah tidak benar , Karena canda yang dicontohkan rasulullah adalah sebuah kebenaran
Jadi hendaknya orang yang bercanda
tidak mengada-ngadakan cerita-cerita khayalan supaya orang lain tertawa
sebagaimana firaman Allah
"Tiada suatu ucapan pun yang
diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu
hadir" (TQS.QAF : 18 )
Dan sebagaimana sabda Rasulullah
"Celakalah bagi orang yang
berbicara lalu berdusta supaya dengannya orang banyak jadi tertawa.Celakalah
baginya dan celakalah."
(HR.Ahmad dan dinilai hasan oleh
al-Albani)
Canda yang menakut-nakuti sesama
muslim
3.
Bercanda
tidak mengandung unsur menyakiti perasaan salah seorang diantara manusia
sebagaimana sabda Rasulullah
"Janganlah seseorang diantara
kamu mengambil barang temannya apakah itu hanya canda atau sungguh-sungguh; dan
jika ia telah mengambil tongkat temannya, maka ia harus mengembalikannya
kepadanya."
(HR.Ahmad dan Abu Dawud dinilai
hasan oleh al-Albani)
Nah, hendaknya juga kita tidak
banyak bercanda sehingga hal tersebut menjadi tabiat kita karena wibawa bisa
jatuh karena banyak bercanda dan kita akan mudah dipermainkan oleh orang lain.
4.
Bercanda
kepada yang bukan mahram sebagaimana dalam surah Al-Ahsab ayat 32 yang artinya
"….Maka janganlah kamu tunduk
dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya,
dan ucapkanlah perkataan yang baik"
,Bercanda
dalam syariat itu diperbolehkan selama itu tidak mengandung kata dusta
didalamnya dan Selama orang yang dicandai itu ridha dengan candaan tersebut
serta tidak erasa terdzalimi dengan
candaannya terlebih tidak ada candaat dalam masalah agama.
Jika kita berpikir bahwa kebohongan
itu baik untuk menghibur teman atau rekan kita tapi tahukah kau kesenangan yang
tercipta itu hanya sementara bahkan bleh jadi candaan yang kau berikan kepada
rekanmu maka akan membuat sisi dalam hatinya kosong
Wallahu 'alam..
*Senter Hati 06/06/2014
*Etika Seorang Muslim (Penerbit
Darul Haq)
*Canda Rasul ( Penulis : DR.Muhammad
Abdullah walad karim)